REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, dijadwalkan mengunjungi Mesir pada Rabu untuk mendesak para pemimpin negara piramida tersebut untuk kembali sesegera mungkin kepada peralihan demokrasi.
"Saya siap pergi ke Mesir untuk memperkokoh pesan kami bahwa harus sepenuhnya ada proses politik yang melibatkan semua pihak dan menyertakan semua kelompok yang mendukung demokrasi," kata Ashton, dalam satu pernyataan, Selasa (16/7).
"Saya akan menggaris-bawahi bahwa Mesir perlu kembali sesegera mungkin ke peralihan demokrasinya,'' katanya. ''Uni Eropa bertekad untuk membantu rakyat mesir dalam perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih baik kebebasan sejati dan pertumbuhan ekonomi."
''Diplomat senior Uni Eropa dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin Pemerintah sementara Mesir serta kekuatan politik dan wakil dari masyarakat sipil,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Rabu pagi.
Bentrokan mematikan telah mengganggu ketenangan di Ibu Kota Mesir, Kairo. Tak kurang dari tujuh orang tewas dan ratusan orang lagi cedera dalam bentrokan antara pendukung presiden terguling Mesir Muhammad Mursi dan pasukan keamanan.