Rabu 17 Jul 2013 08:40 WIB

PBB: Tiap Bulan 5.000 Orang Sekarat Dalam Perang Suriah

 Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.
Foto: EPA/STR
Tentara Suriah berjalan di antara bangunan yang hancur akibat perang saudara yang melanda negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lima ribu orang setiap bulan sekarat dalam perang Suriah yang kini telah menyebabkan krisis pengungsi terburuk sejak genosida di Rwanda pada 1994. Demikian kata pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa.

Sejumlah pejabat tinggi menyeru kepada Dewan Keamanan PBB yang terpecah untuk mengambil tindakan yang lebih kuat guna mengatasi dampak dari perang sipil yang telah berlangsung selama 26 bulan itu. Perang sipil itu, menurut data PBB, telah menyebabkan sekitar 100 ribu orang tewas.

"Tingkat pembunuhan saat ini sangat tinggi -sekitar 5.000 setiap bulannya- menunjukkan konflik yang memburuk secara drastis," kata asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan hak asasi manusia (HAM),

Ivan Simonovic, dalam pertemuan dewan terkait Suriah.

Hampir 1,8 juta orang kini berada di negara-negara di sekitar Suriah. Rata-rata sekitar enam ribu orang per hari mengungsi.

"Kami belum melihat arus keluar pengungsi meningkat pada tingkat yang menakutkan sejak genosida Rwanda hampir 20 tahun lalu," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres.

"Krisis ini telah berlangsung lebih lama dari perkiraan siapapun dan dengan konsekuensi kemanusiaan yang tak tertahankan," tambahnya.

Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB, Valerie Amos, mengatakan masyarakat internasional mungkin harus mempertimbangkan operasi lintas perbatasan untuk mengirimkan bantuan ke Suriah.

Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, membantah data jumlah korban tewas dari PBB. Dia menyebut data itu sebagai berasal dari sumber yang tidak profesional.

sumber : Antara/AFP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement