Rabu 17 Jul 2013 10:20 WIB

Terowong Mesir-Gaza Ditutup, Palestina Krisis Bahan Bakar

Warga Palestina membangun kembali terowongan yang hancur di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir di Rafah, Jalur Gaza, Palestina.
Foto: AP/Adel Hana
Warga Palestina membangun kembali terowongan yang hancur di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir di Rafah, Jalur Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemerintah Palestina menegaskan penutupan terowongan yang terdapat di antara Gaza dan Mesir memicu krisis bahan bakar. Hal itu menambah beban berat bagi 70 ribu sopir di Gaza.

Jubir Kementerian Perhubungan, Khalil Zayan, menyatakan larangan impor bahan bakar ke Gaza berdampak buruk bagi sekitar 20 ribu kendaraan umum dan 30 ribu kendaraan pribadi.

Saat ini banyak kendaraan pengangkut dan transportasi yang berhenti bekerja secara permanen karena ketiadaan bahan bakar. Mereka jadi tidak bisa mengangkut kebutuhan pokok ke sejumlah pasar dan pusat perdagangan.

Bahan bakar dari Mesir yang dibawa ke Gaza lewat terowongan berdampak besar bagi geliat perekonomian Palestina di Gaza. Sektor transportasi pun mengalami pertumbuhan.

''Namun, kini terhentinya pasokan bahan bakar secara menyeluruh membuat sektor ini negatif,'' kata Zayan seperti dikutip Infopalestina.

Sektor impor kendaraan terkendala dengan ketiadaan pasokan bahan bakar, yang secara otomatis berdampak negatif bagi transportasi Palestina.

Pemerintah Palestina menyerukan kepada Mesir untuk bermurah hati kepada rakyat Palestina. Mereka menyerukan Mesir menjadi pendukung warga Gaza dengan meringankan penderitaan mereka akibat blokade zalim zionis Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement