REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kabinet pertama Mesir sejak penggulingan Muhammad Mursi dilantik pada Selasa (16/7) waktu setempat. Susunan kabinet tersebut terdiri dari perempuan sampai mantan pemain sepak bola. Namun tidak seorang pun perwakilan Ikhwanul Muslimin.
Ikhwanul Muslimin, gerakan yang berpengaruh saat pemerintahan Mursi menolak masuk susunan kabinet. "Kami tidak mengakui legitimasi atau kewenangannya," ujar juru bicara Ikhwanul, Gehad El-Haddad dilansir Al-Arabiya.
Susunan kabinet tidak memasukkan anggota dari partai Islam. Bahkan tidak ada dari Partai Safi Nour yang mendukung peta jalan militer untuk transisi. Panglima militer Abdel Fattah al-Sisi yang berada di belakang kudeta penggulingan Mursi ditunjuk sebagai wakil perdana menteri pertama dan menteri pertahanan dalam pemerintahan yang dipimpin ekonom liberal, Hazem al-Beblawi.
Muhammad Ibrahim, menteri dalam negeri yang ditunjuk Mursi, tetap dalam jabatannya. Ia bertanggung jawab atas kepolisian. Nabil Fahmy, duta besar Mesir untuk AS dari 1999-2008 ditunjuk menjadi menteri luar negeri. Presiden sementara Adly Mansour menunjuk tiga perempuan di kabinet sebagai menteri informasi, kesehatan, serta pelayanan lingkungan.
Kabinet memiliki 33 anggota, tidak termasuk el-Beblawi. Selama beberapa dekade terakhir, paling banyak ada dua perempuan di dalam kabinet Mesir. Mansour juga melantik ikon sepak bola Mesir sebagai menteri pemuda. Yaitu, gelandang Taher Abu Zeid yang bermain di klub el-Ahly dan timnas pada 1980-an.