Rabu 17 Jul 2013 15:59 WIB

Pemilik Restoran Tuntut Geng Yakuza Jepang

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Anggota Yakuza Jepang dikenal karena tato mereka yang luas di tubuh. Ilustrasi
Anggota Yakuza Jepang dikenal karena tato mereka yang luas di tubuh. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NAGOYA -- Seorang wanita menuntut kepala geng kriminal terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi. Seorang wanita asal Nagoya yang tidak diindetifikasi namanya menggugat kepala geng, Kenichi Shinoda sebesar 17,35 juta yen.

Pemilik restoran tersebut menuntut pengembalian uang perlindungan yang dia bayarkan ke gangster. Pengacaranya mengatakan Shinoda memiliki kewajiban sebagai majikan atas tindakan mafia.

Gugatan ini menggunakan undang-undang anti-kekerasan teroganisir yang direvisi pada 2008. Aturan itu mengatakan pemimpin organisasi dapat dimintai tanggungjawab untuk kerusakan yang dolakukan anggotanya dan kelompok-kelompok afiliasi.

Dalam laporan BBC, gugatan tersebut diyakini merupakan yang pertama di Jepang. Mantan pemilik restoran dilaporkan telah membayar total 10,85 juta yen uang keamanan lebih dari 12 tahun.

Pengacaranya mengatakan ketika dia mencoba tidak membayarnya pada 2008, anggota geng mengancam akan membakar restorannya. Data polisi mengatakan anggota Yamaguchi-gumi membuat lebih dari 40 persen anggota geng kriminal terogranisasi.

Geng Jepang yang juga dikenal dengan Yakuza tidak ilegal. Namun, mereka dikatakan terlibat dalam berbagai kegiatan kriminal termasuk penyelundupan obat terlarang, prostitusi, dan manipulasi pasar saham. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement