Rabu 17 Jul 2013 16:00 WIB

Awas, Main Video Game Bisa Picu Kematian

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Bermain video game.
Foto: Reuters
Bermain video game.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Peringatan bagi para orangtua yang membiarkan anak-anaknya ketagihan bermain game. Seorang remaja berusia 16 tahun jatuh pingsan dan meninggal dunia saat bermain video game. Kematiannya diduga kareha terlalu gembira sehingga memicu serangan jantung fatal.

Jake Gallagher memiliki kondisi jantung yang tidak terdiangnosis. Ia diyakini tewas karena lonjakan andrenalin. "Sonic the Hedgegog adalah favoritnya. Dia akan lebih senang, melompat-lompat, berteriak di layar," ujar ibunya, Sarah Pyatt dikutip Huffingtonpost.

Ia dibawa ke rumah sakit tapi dinyatakan otaknya mati dan meninggal dua hari kemudian. "Ada risiko yang pasti pada orang mudah yang bermain game cenderung menyebabkan lonjakan andrenalin dalam darah," ujar profesor Sanjay Sharma.

Jake didiagnosis dengan sindrom kematian mendadak atau SADS yang menyebabkan gangguan arus listik yang mengontrol irama jantung. Tiga anak muda tewas setiap pekan karena gangguan ini. Ibu Jake berkampanye agar pemerintah memperkenalkan skrining wajib untuk gangguan jantung bagi anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement