REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Iran, Hassan Rowhani, mengatakan ancaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menyerang Iran, menggelikan.
Israel mengancam akan menyerang Iran karena program nuklirnya semakin dekat dengan garis merah. Dalam laporan Arabnews, Rowhani mencemooh kemampuan negara Yahudi tersebut untuk menyerang Iran.
Pemilihan Rowhani bulan lalu memuat harapan negara barat untuk memecahkan sengketa nuklir. Namun, Netanyahu memperingatkan dunia agar tidak terganggu dengan krisis di Suriah dan Mesir.
Israel yang diyakini menjadi satu-satunya negara bersenjata nuklir di Timur Tengah, mengatakan pihaknya akan membuka semua pilihan untuk mencegah Iran mengumpulkan uranium sebagai bahan bakar bom nuklir.
Menurut Netanyahu, Iran mendekati garis merah dan harus dihentikan. Israel dan beberapa negara barat percaya program Iran merupakan upaya terselubung untuk meningkatkan senjata nuklir.
Teheran mengatakan, tujuan program nuklir sepenuhnya damai dan diarahkan untuk menghasilkan listrik serta penelitian medis.