REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Orang-orang bersenjata, Rabu, menembak mati seorang polisi di El-Arish, semenanjung Sinai, Mesir yang bergolak. Demikian kata sumber-sumber medis.
Para gerilyawan menembaki polisi yang dikerahkan berdiri di luar sebuah kantor polisi di kota utama Sinai utara, memukulnya di leher, sebelum melarikan diri dengan kendaraan mereka. Korban tewas seketika,'' kata sumber tersebut.
''Orang-orang bersenjata sebelumnya menyerang dua pos pemeriksaan keamanan di dekat El-Arish, termasuk satu di bandara,'' sebut laporan kantor berita Mesir MENA. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Di kota perbatasan Rafah, gerilyawan menembakkan granat roket terhadap sebuah pos pemeriksaan, melukai enam polisi dan dua warga sipil. Demikian kata sumber-sumber keamanan.
Kelompok terbaru bala bantuan militer Mesir tiba di Sinai pada Rabu. Mereka tiba sehari setelah Israel memberikan Mesir lampu hijau untuk menyebarkan dua batalion ke wilayah itu guna memerangi terorisme.
Penyebaran di Sinai dibatasi oleh perjanjian perdamaian 1979 antara dua negara tetangga itu. Sejak kudeta militer yang menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli, kelompok gerilyawan telah meluncurkan hampir serangan harian terhadap tentara dan polisi di Sinai.