PORT MORESBY -- Menteri Luar Negeri Papua Nugini membantah sebuat laporan yang menyatakan bahwa Papua Nugini tengah bernegosiasi untuk dijadikan lokasi penampungan pencari suaka kedua buat Australia.
Salah satu media melaporkan perbincangan itu berlangsung untuk fasilitas kedua dekat bandara Port Moresby.
Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Rimbink Pato menyebut laporan itu tidak akurat dan prioritas negaranya kini adalah membangun fasilitas permanen di pulau Manus. “Kami berusaha untuk mempercepat pembangunan pusat pemrosesan di daerah Manus,” terangnya.
Pato mengatakan fasilitas pemrosesan permanen di Pulau Manus harus diselesaikan sebelum pembicaraan tentang fasilitas kedua dimulai. "Kami tidak ingin lari dari kewajiban internasional kami," ujarnya.
Menteri Pato menjelaskan upaya bersama untuk memproses pencari suaka di pulau Manus oleh penasihat Australia dan Papua Nugini sedang berlangsung. Dia menyampaikan juga terdapat proses banding di lokasi tersebut.
Menurutnya saat ini terdapat sekitar 200 pencari suaka di fasilitas pemrosesan dan dia terbuka untuk tambahan pencari suaka diwaktu mendatang. "Kami selalu siap dan bersedia membantu teman baik pemerintah dan rakyat Australia," katanya.