REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Kamis (18/7) waktu setempat mengutuk serangan bom mobil di luar satu tempat ibadah di Bahrain. Ban menyeru semua pihak di negeri itu agar melakukan dialog yang melibatkan semua pihak guna meredakan ketegangan.
"Sekretaris Jenderal mengutuk serangan bom terhadap satu masjid di Riffa yang berada di sebelah selatan Ibu Kota Bahrain, Manama,'' demikian isi pernyataan yang dikeluarkan kepada pers di PBB oleh juru bicara Ban.
Di dalam pernyataan tersebut, Ban menyampaikan keprihatinannya mengenai peningkatan kerusuhan belum lama ini di negara Arab itu.
"Sekretaris Jenderal menyampaikan kembali seruannya kepada rakyat dan Pemerintah Bahrain agar melakukan dialog bermanfaat yang melibatkan semua pihak guna meredakan ketegangan, meningkatkan pembaruan dan membina perujukan kembali," kata pernyataan itu sebagaimana dilaporkan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat pagi.
Menurut beberapa laporan, satu bom mobil meledak pada Rabu di dekat satu masjid di Kota terbesar kedua di Bahrain, Riffa. Ledakan bom tidak sampai merenggut korban jiwa.
Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, memerintahkan dinas keamanan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan guna menindak para pelaku yang melancarkan serangan tersebut selama Bulan Suci Ramadhan.