Jumat 19 Jul 2013 09:29 WIB

Lebanon Minta UE Tak 'Blacklist' Hizbullah

Hizbullah - ilustrasi
Hizbullah - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Presiden Lebanon, Michel Suleiman, meminta Uni Eropa tidak memasukkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teror.

Suleiman menyebut Hizbullah satu bagian dasar masyarakat Lebanon. Karenanya, ia mendesak UE tidak tergesa-gesa mengambil keputusan dan tanpa bukti yang objektif dan menentukan.

Sebelumnya, satu pertemuan UE berakhir tanpa kesepakatan mengenai apakah akan menambahkan faksi tangguh Syiah itu ke dalam daftar tersebut. Suara bulat diperlukan di UE untuk menambahkan satu kelompok Lebanon ke dalam puluhan orang dan sejumlah kelompok yang menjadi sasaran pembekuan aset.

Xinhua melaporkan, beberapa negara anggota menyatakan sulit untuk memisahkan sayap politik dan militer Hizbullah. Mereka khawatir dimasukkannya kelompok tersebut ke dalam daftar hitam akan merusak kestabilan Lebanon sementara krisis Suriah di seberang perbatasannya bertambah parah.

Hizbullah telah dimasukkan ke dalam daftar hitam teror oleh AS sejak 1995. Baru Inggris dan Belanda adalah dua negara UE yang telah memasukkan Hizbullah ke dalam daftar teror mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement