REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mendamprat calon duta besar Amerika untuk PBB karena melontarkan kecaman yang disebutnya “memuakkan” terkait prestasi HAM pemerintahannya.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuntut agar Amerika Serikat menarik kembali pernyataan Samantha Power bahwa Venezuela, Kuba, Iran, dan Rusia, bersalah menindak masyarakat madani, Kamis malam (18/7).
Samantha Power mengeluarkan pernyataan tersebut dalam sidang pengukuhannya di hadapan komisi Senat Amerika, Rabu (17/7).
Sempat timbul harapan untuk memperbaiki hubungan Amerika dan Venezuela ketika Menteri Luar Negeri John Kerry dan Menteri Luar Negeri Venezuela Elias Jaua bertemu bulan Juni, di sela-sela pertemuan puncak kawasan. Dalam pertemuan tersebut Menlu Kerry dan Menlu Jaua menyepakati pembicaraan jalur-cepat untuk melanjutkan kembali hubungan tingkat duta besar yang terhenti sejak tahun 2010.
Tetapi, prospeknya menjadi suram setelah Maduro kemudian menawarkan suaka kepada pembocor informasi intelijen Amerika Edward Snowden.