Senin 22 Jul 2013 13:07 WIB

PM Israel Sebut Jatuhnya Mursi Pertanda Kelemahan Politik Islam

Rep: Nur Aini/ Red: Mansyur Faqih
PM Israel Benjamin Netanyahu
PM Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut jatuhnya presiden Mesir, Muhammad Mursi menunjukkan kelemahan gerakan politik Islam. "Saya percaya dalam jangka panjang rezim-rezim Islam radikal akan gagal karena mereka tidak menawarkan pembebasan yang memadai, yang Anda butuhkan untuk mengembangkan negara, ekonomi, politik, dan budaya," ujarnya dilansir Al-Arabiya.

Dia menilai, Islam radikal sepenuhnya tidak cocok dengan revolusi ekonomi dan informasi global. Menurutnya, itu kembali ke abad pertengahan yang melawan seluruh moderenitas sehingga dari waktu ke waktu dipastikan akan gagal. 

Israel sebelumnya merespon lebih hati-hati dengan kudeta militer Mesir pada 3 Juli. Netanyahu menghindari komentar apa pun pada saat itu. Meski pun, dia menyatakan harapannya kalau pemimpin baru Mesir dapat memulihkan kebekuan kontak dengan Israel. 

Dalam sebuah wawancara, Netanyahu menegaskan kembali kekhawatiran Israel bahwa perjanjian damai 1979 dengan Mesir harus tetap utuh. Hal itu mengacu pada gelombang kekerasan di wilayah perbatasan Sinai sejak Hosni Mubarak digulingkan dari kekuasaan di Mesir dua tahun lalu. "Melestarikan perdamaian dengan Mesir adalah sangat penting bagi kami," ujar Netanyahu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement