Senin 22 Jul 2013 17:44 WIB

Singapura Waspadai Kembalinya Kabut Asap

  Seorang wanita memakai masker melintasi kawasan pusat bisnis di Singapura,Kamis (20/6).     (AP/Joseph Nair)
Seorang wanita memakai masker melintasi kawasan pusat bisnis di Singapura,Kamis (20/6). (AP/Joseph Nair)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kabut asap mungkin kembali ke Singapura dalam beberapa hari mendatang karena jumlah titik api meningkat di pulau Sumatera, Indonesia, kata Badan Lingkungan Hidup Nasional pada Ahad (22/7).

Jumlah titik panas di Sumatera, seperti yang dilacak oleh satelit, kembali naik tajam selama dua hari terakhir mencapai 159 pada Sabtu, katanya dalam satu pernyataan.

Dari jumlah tersebut, 63 ditemukan di Provinsi Riau di Sumatera bagian tengah, yang berjarak sekitar 280 kilometer dari Singapura.

"Selama dua hari ke depan, kondisi cuaca kering diperkirakan akan bertahan di sebagian besar Sumatera. Akan ada perubahan dalam arah angin bertiup dari barat, Singapura kemudian dapat mengalami kondisi berkabut," katanya.

Kabut asap saat ini tidak bertiup menuju Singapura, karena angin berasal dari arah tenggara atau selatan. Namun, beberapa negara bagian di Malaysia telah mengalami memburuknya kualitas udara mereka sejak Sabtu pagi.

Kabut lintas batas telah menjadi permasalahan tersendiri bagi daerah ketika praktek tebas-bakar dalam menciptakan bidang pertanian masih umum terjadi, terutama di wilayah Indonesia.

Hal ini telah menjadi berita utama tahun ini karena asap dari Sumatera Indonesia memicu kabut di atas Singapura dan bagian Malaysia, mendorong polusi udara di tempat-tempat yang belum pernah terjadi sebelumnya, terkait tingkat "bahaya" dan pukulan terhadap industri pariwisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement