TOKYO -- TEPCO, operator PLTN Fukushima, Jepang, akhirnya mengakui air tanah yang mengandung radioaktif telah bocor ke Samudera Pasifik.
Selama berbulan-bulan Tokyo Electric Power Company (TEPCO) berusaha mencegah air tanah bocor ke dalam kompleks PLTN dan menjadi tercemar.
Kini perusahaan itu mengakui, air radioaktif dari kompleks itu bocor ke laut, tapi jurubicaranya bersikeras, dampaknya di laut sangat terbatas.
Sebelumnya bulan ini, TEPCO mengungkapkan, sampel air tanah yang diambil di PLTN Fukushima menunjukkan, tingkat caesium radioaktif telah meningkat lebih dari 100 kali hanya dalam beberapa hari.
Perusahaan itu tidak dapat menjelaskan mengapa angkanya begitu tinggi.
Kepala Otoritas Regulasi Nuklir Jepang berpendapat, pencemaran laut sudah terjadi sejak ledakan di PLTN Fukushima menyusul tsunami 2011.
TEPCO tidak dapat menegaskan terjadinya kebocoran air tanah, lebih dari dua tahun setelah kecelakaan nuklir terburuk sejak Chernobyl 1986.
Gempa dan tsunami Maret 2011 menyebabkan kemacetan pada sistem pendingin di PLTN Fukushima, sehingga bahan bakar meleleh dan menimbulkan kebocoran radiasi, pencemaran makanan, dan evakuasi massal.