Selasa 23 Jul 2013 17:22 WIB

Aktivis Laos Hilang, Australia Didesak Bersikap Tegas

Red:
Aktivis Laos, Sombath Somphone
Aktivis Laos, Sombath Somphone

CANBERRA -- Sejumlah akademisi Australia menyerukan perlunya sikap lebih keras pemerintah Australia terkait hilangnya seorang tokoh aktivis Laos, Sombath Somphone.

Bulan lalu, 42 akademisi dari berbagai universitas terkemuka Australia menyurati Menteri Luar Negeri Bob Carr, dan mendesaknya untuk mengambil pendekatan yang lebih tegas.

Dr Keith Barney dari Australian National University, salah seorang yang menandatangani surat itu, mengatakan sejauh ini respon pemerintah Australia tidak memadai.

Sombath, seorang aktivis HAM terkemuka untuk pembangunan yang sustainable, hilang sejak ia dibawa pergi dari sebuah pos polisi tujuh bulan lalu.

Para akademisi tadi menerima jawaban dari Menlu Carr  yang menjelaskan pihaknya sudah menyampaikan masalah Sombath kepada pihak berwenang Laos ketika ia berkunjung ke Vientiane tahun ini.

Namun Dr Barney mengatakan, Australia perlu mengirim pesan jelas bahwa investigasi terhadap penculikannya tidak dapat diterima. Ia menuntut agar isu ini diprioritaskan dalam pembicaraan bilateral dengan Laos sampai ia ditemukan.

Dikatakannya, Amerika Serikat, PBB dan Uni Eropa telah berbicara vokal tentang hilangnya aktivis tersebut, tapi sejauh ini Australia belum secara terbuka menyatakannya.

"Kami meminta supaya Menteri Luar Negeri Australia mengeluarkan statemen publik yang lebih resmi mengenai penculikan Sombath," katanya.

Sombath dicegat polisi pada Desember tahun lalu dan sejak itu menghilang, tapi pemerintah Laos membantah pihak berwenang menahannya.

Rekaman CCTV menunjukkan ia dibawa pergi dari sebuah pos polisi oleh dua orang yang tidak diketahui identitasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement