Selasa 23 Jul 2013 16:00 WIB

Mahasiswa Ukraina Didakwa Bunuh Muslim Inggris

Polisi Inggris berjaga-jaga di sekitar lokasi peledakan masjid di Tipton, West Midlands, Inggris, Jumat (12/7).
Foto: EPA
Polisi Inggris berjaga-jaga di sekitar lokasi peledakan masjid di Tipton, West Midlands, Inggris, Jumat (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang pria Ukraina yang sedang diperiksa terkait sejumlah ledakan di beberapa masjid di Inggris tengah, Senin, didakwa terlibat kasus pembunuhan seorang warga Muslim.

''Pavlo Lapshyn (25) berada di Inggris dengan sponsor skema penempatan kerja,'' kata polisi.

Mahasiswa pasca sarjana dari Dnipropetrovsk, Ukraina, itu pertama kali ditangkap pada Kamis sebagai bagian dari penyelidikan serangkaian ledakan di dekat dua masjid di kota Walsall dan Tipton. Satu ledakan terjadi pada bulan Juni dan lainnya pekan lalu.

Polisi West Midlands mengatakan Lapshyn didakwa dengan pembunuhan Mohammed Saleem. Seorang kakek yang ditikam sampai tewas pada bulan April ketika ia sedang berjalan kaki sepulangnya dari masjid di kawasan Small Heath, wilayah Kota Birmingham, Inggris.

"Kami paham bahwa insiden ini telah menyebabkan banyak kecemasan dan ketidaktenangan dalam masyarakat setempat," kata Asisten Kepala Polisi, Marcus Beale, dalam sebuah pernyataan.

''Petugas dari Satuan Anti Terorisme West Midlands akan melakukan perjalanan ke Ukraina selama beberapa hari ke depan,'' kata satuan itu.

Ada beberapa serangan terhadap bangunan Islam di Inggris sejak pembunuhan seorang prajurit di jalanan London pada bulan Mei. Dua warga Muslim Inggris akan diadili pada bulan November atas kasus pembunuhan itu.

sumber : Antara/Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement