REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN---Iran mengecam Uni Eropa karena memasukkan dalam daftar hitam gerakan Hizbullah Lebanon sebagai kelompok teror dan menuduhnya bertindak untuk kepentingan Israel, kata media Iran.
Iran dan Hizbullah adalah musuh Israel dan kelompok Syiah Lebanon itu mendapat dukungan moral serta bantuan keuangan dan militer Iran sejak terbentuk. Iran "mengecam keras keputusan EU...dan yakin bahwa itu sejalan dengan keinginan tidak sah rezim zionis", kata Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi yang dikutip media resmi.
"Uni Eropa, karena tidak memiliki penilaian yang benar tentang krisis regional, membuat keputusan yang salah ini." kata Salehi. Tindakan itu, tambahnya "bertentangan dengan rakyat Lebanon karena Hizbullah telah membangun satu pertahanan yang sah menghadapi agresi-agresi Zionis," tambahnya.
Hizbullah terlibat perang seru dengan Israel tahun 2006 dan paling belakang memberikan dukungan militer kepada pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad saat berusaha memadamkam satu pemberontakan yang meningkatkan menjadi perang saudara.
Pernyataan Salehi itu diucapkan setelah Uni Eropa Senin memasukkan sayap militer Hizbullah dalam organisasi-organisasi terorisnya, satu tindakan yang disebut oleh gerakan Syiah Lebanon itu sebagai agresif dan tidak adil. Sayap militer Hizbullah dipersalahkan atas satu serangan mematikan terhadap wisatawan-wisatawan Israel di Bulgaria tahun lalu.