Selasa 23 Jul 2013 18:14 WIB

Piara 40 Babi di Rumah, Warga Tasmania Terancam Denda

Red:
Babi dipelihara di rumah
Babi dipelihara di rumah

TASMANIA -- Pasangan di Tasmania diperintahkan menyingkirkan puluhan babi yang hidup di dalam rumah mereka yang terletak di kota St Mary di pantai timur.

Rumah pasangan Vicky dan  Morry Jacksons ini telah diambil alih sekitar 40 ekor lebih babi peliharaan mereka.  Keluarga Jackson mengaku sudah 8 tahun membiakan babi berbulu yang unik karena memiliki bulu yang panjang.

Beberapa tahun terakhir, kebanyakan dari babi yang mereka pelihara tinggal didalam rumah karena jika hujan turun halaman belakang rumah Jackson menjadi becek dan kotor.

Sebagian babi tinggal di ruangan yang dulunya  kamar tidur dan yang lainnya berkeliaran bebas di ruangan utama, lantai kayu rumah tersebut kini penuh dengan makanan babi dan lumpur.

"Kami seharian penuh harus membersihkan rumah, tapi babi-babi kami  bersih,” kata  Ibu Jackson berkisah.

Semua babi didalam rumah itu memiliki nama dan dan menjadi tontonan menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kota kecil St Mary di utara-timur  Tasmania.

Meski demikian tetangga pasangan itu mengeluhkan bau yang tercium dari  rumah Jackson dan melaporkannya ke Dewan Kota setempat.

Walikota Sarah Schmerl mengatakan terlalu banyak babi didalam rumah itu karenanya pasangan Jackson diminta menyingkirkan hewan peliharaannya.

"Dewan Kota sudah memberikan peringatan beberapa bulan lalu  dan petugas kesehatan lingkungan juga sudah bekerja dengan Bapak dan Ibu Jackson untuk mengurangi jumlah babi di rumah mereka,” tukasnya.

Dewan Kota memerintahkan pasangan tersebut untuk menyingkirkan 10 ekor babi piaraannya paling lambat akhir bulan ini jika tidak mereka diwajibkan membayar denda 650 dolar Aus.

Pasangan Jackson sendiri mengaku sedikit kecewa dengan perintah Dewan Kota ini.

"Kami sadar babi kami terlalu banyak, tapi kan mereka daya tarik wisata,” tegasnya.

Sebuah peternakan di dekat Hobart telah menawarkan untuk mengambil bab-babi itu jika rumah lain tidak dapat ditemukan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement