Selasa 23 Jul 2013 18:18 WIB

Dua Penjara Irak Diserbu, 500 Narapidana Kabur

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Anggota kelompok garis keras menyerang dua penjara Irak, termasuk Abu Ghraib, dengan mortir, bom dan senapan. Mereka membebaskan setidak-tidaknya 500 narapidana dalam serangan yang menewaskan 40 orang itu.

Serangan tergalang terhadap penjara di Taji dan Abu Ghraib, Baghdad, dilakukan pada Ahad malam. ''Serangan memicu pertempuran sekitar 10 jam,'' kata pejabat.

Penjara Abu Ghraib, yang dikenal sebagai pusat penyiksaan terhadap lawan pemerintah Saddam Hussein yang telah dihukum mati, memperoleh nama kurang baik pada 2004 ketika gambar menunjukkan narapidana dihina dan disiksa oleh para penjaga asal Amerika Serikat.

Berbagai komentar dikirim ke media sosial termasuk beberapa akun Twitter yang agaknya dioperasikan oleh kelompok garis keras. Mereka mengklaim ribuan narapidana melarikan diri.

Dua penjara itu menampung sekitar 10.000 narapidana. "Sekitar 500 narapidana melarikan diri dari penjara Abu Ghraib," kata Hakem al-Zamili, seorang anggota komisi keamanan dan pertahanan parlemen, kepada AFP.

Ia mengatakan para narapidana yang melarikan diri itu juga terdapat "teroris-teroris". Tidak ada narapidana yang berhasil melarikan diri dari Taji.

Tetapi anggota parlemen Shwan Taha, juga anggota komisi keamanan dan pertahanan parlemen, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa antara 500 sampai 1.000 narapidana melarikan diri dari dua penjara itu.

Para pejabat mengatakan setidaknya 20 anggota pasukan keamanan tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan-serangan itu. Juru bicara kementerian kehakiman mengatakan 21 narapidana tewas dan 25 lainnya cedera dalam kerusuhan di dua penjara itu

Tidak jelas berapa orang anggota kelompok garis keras yang melancarkan serangan itu, cedera atau ditangkap.

Serangan-serangan itu dilakukan pada Senin pukul 21.30 waktu setempat (01.30 WIB). Para anggota kelompok garis keras menembakkan senjata mortir ke penjara-penjara itu.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement