Rabu 24 Jul 2013 05:13 WIB

Pendukung Mursi Bentrok dengan Pro-Kudeta, 6 Orang Tewas

 Seorang pria berpakaian sipil menembak ke arah kerumunan massa pendukung Presiden Muhammad Mursi saat terjadi bentrokan antara pendukung dan penentang Presiden Mursi di Kairo, Mesir, Senin (22/7).      (AP/ Hussein Malla)
Seorang pria berpakaian sipil menembak ke arah kerumunan massa pendukung Presiden Muhammad Mursi saat terjadi bentrokan antara pendukung dan penentang Presiden Mursi di Kairo, Mesir, Senin (22/7). (AP/ Hussein Malla)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO  -- Enam orang tewas di Kairo pada Selasa dalam bentrokan antara penentang dan pendukung presiden Muhammad Mursi, media resmi pemerintah Mesir melaporkan.

Kekerasan terjadi sebelum fajar dalam unjuk rasa Ikhwanul Muslimin di Universitas Kairo, yang merupakan tempat pendukung Moursi berkemah sejak angkatan bersenjata mengkudeta Mursi dari kursi kepresidenan pada 3 Juli menyusul protes terhadap pemerintahannya.

 

Ikhwanul Muslimin menjelaskan hal tersebut sebagai serangan pada unjuk rasa damai. Sumber polisi mengatakan ratusan pendukung Mursi bentrok dengan penduduk lokal, pedagang kaki lima, dan yang lain. Mereka mengatakan tembakan dilancarkan dan batu dilemparkan.

 

Dengan sumpah dari Ikhwanul Muslimin untuk bertahan di jalanan, pertumpahan darah merupakan contoh dari instabilitas yang dihadapi Mesir yang baru memiliki pemerintah sementara dengan dukungan angkatan bersenjata untuk menyelenggarakan pemilu dalam enam bulan ke depan.

 

Koran Al-Ahram mengutip pejabat Kementerian Kesehatan Mesir yang mengatakan enam orang tewas dan 33 terluka, dan jumlah orang tewas adalah sembilan jiwa dalam kekerasan politik dalam dua hari terakhir.

 

Setidaknya 15 mobil terbakar di sekitar area Universitas Kairo yang merupakan tempat bentrokan. Keadaan di lapangan darah berceceran dan pecahan kaca memenuhi trotoar dekat area berbelanja serta pos polisi dibakar.

 

Anggota Ikhwanul Muslimin dengan tongkat menjaga pintu masuk tempat unjuk rasa setelah bentrokan usai, sementara penduduk setempat memberhentikan mobil di jalanan menuju Universitas Kairo untuk memeriksa apakah ada senjata atau tidak.

 

Sektar 100 orang meninggal dalam kekerasan sejak tentara mengkudeta Mursi dan menggantikannya dengan pemerintahan sementara yang dipimpin Adli Mansour, ketua Mahkamah Konstitusi. Ikhwanul Muslimin menuduh tentara mendalangi kudeta tersebut.

 

Hal itu dikatakan dalam laman web bahwa tujuh "martir" tewas pada malam hari dalam dua serangan terhadap pendukung Mursi. Satu orang di Universitas Kairo dan yang lainnya selama bulan Maret di dekat utara kota.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement