Rabu 24 Jul 2013 10:25 WIB

Alqaidah Dalang di Balik Serangan Penjara Irak

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kelompok Alqaidah cabang Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan simultan ke dua penjara Irak, Abu Hraib dan Taji. Mereka mengatakan 500 tahanan dibebaskan dalam serangan tersebut.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Selasa (23/7) waktu setempat, serangan tersebut telah dipersiapkan sebelumnya. Berdasarkan keterangan Menteri Dalam Negeri Irak, sejumlah penjaga membantu penyerang selama serangan di Abu Ghraib.

Menteri mengatakan otoritas senior dengan kementerian pertahanan telah bertemu dengan Perdana Menteri Nouri al-Maliki untuk membahas serangan tersebut. Lebih dari 50 orang termasuk 26 penjaga dan tentara Irak

tewas dalam serangan bersenjata yang disertai dengan bom bunuh diri pada Ahad lalu.

"Telah ada persengkongkolan antara beberapa penjaga di kedua penjara dan geng teroris yang menyerang penjara," ujar pernyataan kementrian yang dikutip Al-Jazeera.

Departemen Kehakiman mengatakan 260 tahanan melarikan diri dari Abu Ghraib di pinggiran barat Baghdad. Para pejabat mengatakan sebelumnya ada 500 tahanan kabur, tetapi pasukan keamanan berhasil menangkap kembali 150 tahanan.

Perburuan masih berlangsung untuk mengejar puluhan narapidanan termasuk anggota Alqaidah tingkat tinggi. Kebanyakan dari mereka menerima hukuman mati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement