Rabu 24 Jul 2013 12:06 WIB

AS Bersedia Ambil Bom di Great Barrier Reef

Red:
Pesawat Tempur AS
Pesawat Tempur AS

CANBERRA -- Panglima Armada Ketujuh Amerika Laksamana Madya Scott Swift memahami kekuatiran Australia menyangkut empat bom yang jatuh di dekat Great Barrier Reef.

Keempat bom dijatuhkan dekat Great Barrier Reef pada akhir pekan dalam operasi militer gabungan Amerika-Australia bersandi Talisman Sabre, yang  dilakukan di lepas pantai Australia.

 

Angkatan Laut Amerika mengatakan, pesawat tempur Amerika terpaksa membuang bom itu untuk menghemat bahan bakar, sewaktu latihan militer itu terhalang oleh kapal-kapal pribadi. Dua dari empat bom itu berisi beton dan dua lagi tidak memiliki sumbu yang penting, jadi tidak ada risiko akan meledak.

 

Menurut Angkatan Laut Amerika, tempat membuang bom itu diputuskan dengan bantuan pihak berwenang Australia. Menurut Laksamana Madya Scott Swift, jatuhnya bom dekat Great Barrier Reef tidak diinginkan tapi bukanlah sesuatu yang samasekali di luar dugaan dalam suatu operasi militer besar.

 

Panglima Amerika itu menegaskan bom tersebut tidak menjadi ancaman lingkungan dan tidak berisiko meledak, akan tetapi ia memahami kalau Australia kuatir. Ia mengakui, seluruh dunia memahami Great Barrier Reef sebagai warisan dunia."Sementara bom itu aman untuk didiamkan di sana, kalau pemerintah Australia menghendaki, kami dengan senang hati mengirim penyelam Angkatan Laut Amerika untuk mengambilnya,'' katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement