REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pulau Manus di Papua Nugini (PNG) yang menjadi pusat penempatan pencari suaka Australia diduga menjadi tempat pemerkosaan, penyiksaan, dan percobaan bunuh diri. Tuduhan tersebut diberikan mantan penjaga keamanan Rod St George.
Menteri Imigrasi Australia, Tony Burke menilai tindakan yang diduga terjadi di Pulau Manus tersebut mengerikan. Dia mengatakan akan mengunjungi pulau tersebut untuk menginvestigasi. Namun, ujarnya, pemerintah Australia akan tetap melaksanakan kebijakannya yang memindahkan pencari suaka ke PNG.
Menurut St Geroge yang berhenti dari pekerjaannya pada April lalu, enam orang telah diperkosa sesama pencari suaka di tenda. Selain itu, seorang pria diduga telinganya ditusuk setelah cairan dituangkan ke dalam telinganya.
St George mengepalai bidang kesehatan dan keselamatan kerja di pusat penampungan tersebut. Dia mengatakan percobaan bunuh diri terjadi hampir setiap hari. "Aku belum pernah melihat manusia begitu miskin, begitu tidak berdaya, putus asa... saya merasa malu menjadi orang Australia," ujarnya dikutip the Independent.
Pulau Manus, sekitar 200 km sebelah utara dari daratan PNG telah aktif digunakan sejak 2001 untuk memproses manusia perahu Australia. Pekan lalu, Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd mengumumkan kebijakan baru yang akan memindahkan siapa pun yang tiba di Australia dengan perahu ke PNG.
Berdasarkan indeks PBB tahunan, PNG menempati peringkat 156 dari 186 negara untuk kesehatan, pendidikan, pendapatan dan harapan hidup. Sementara, Australia menempati urutan nomor dua.