REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala Angkatan Bersenjata Mesir, Abdel Fattah Al Sissi, meminta dukungan rakyat Mesir untuk memberi dia dan kepolisian mandat untuk mengatasi kekerasan dan terorisme. Permintaan Al Sissi ini tertuju kepada rakyat agar memberikan keleluasaan bergerak melawan pendukung Muhammad Mursi.
Dalam pidato pada acara wisuda taruna militer, Al sissi menggaris bawahi bahwa Kepala militer adalah sumber kekuatan Mesir yang sesungguhnya. Meski ia mengakui diperlukan pemerintahan sipil setelah kudeta Muhammad Mursi pada 3 Juli lalu.
Al Sissi meminta mandat kepada publik sebagai jalan untuk membongkar pusat berkumpulnya pendukung Mursi di Kairo. Tak hanya itu, mandat melawan terorisme juga sebagai kampanye melawan kelompok radikal yang semakin meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Sinai.
Ia menyerukan kepada para demonstran untuk memberi mandat yang diperlukan untuk menghentikan pertumpahan darah. Di saat yang sama ia meminta rakyat untuk turun ke jalan menggelar demonstrasi besar mendukung kebijakan dia.
Ikhwanul Muslimin dan sekutunya mengecam pidato tersebut. Karena, pidato Al Sissi mendorong terjadinya Perang Saudara di Mesir.
Kelompok Ikhwanul Muslimin dan pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi pun berencana menggelar protes dan demonstrasi Jumat ini. Tindakan ini bisa meningkatkan potensi kekerasan antar kubu pro dan anti Mursi.