REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Kamis (25/7) mendesak semua pihak di Mesir menahan diri secara maksimum. Ban menyeru pemerintah sementara agar menjamin hukum dan ketenangan serta keselamatan dan keamanan semua warga Mesir.
"Dengan keprihatinan yang meningkat, Sekretaris Jenderal secara seksama mengikuti perkembangan di Mesir," demikian isi satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB oleh juru bicara Ban.
"Sekretaris Jenderal sekali lagi mendesak semua pihak agar bertindak dengan penahanan diri maksimum," kata pernyataan itu. "Ia mendukung hak semua rakyat Mesir untuk menggelar protes secara damai."
Pernyataan Ban tersebut dikeluarkan saat ketegangan kembali meningkat di Mesir sebelum pawai oleh kubu yang bertikai --militer dan pendukung presiden terguling Muhammad Mursi-- pada Jumat.
"Sekretaris Jenderal mengulangi seruannya bagi dialog nasional dan proses perujukan yang melibatkan semua pihak," kata pernyataan itu sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.
"Tujuannya harus memetakan jalur perdamaian ke arah kembalinya secara penuh kendali sipil, ketenangan undang-undang dasar dan pemerintahan yang demokratis."
"Muhammad Mursi dan pemimpin Ikhwanul Muslimin yang saat ini ditahan mesti dibebaskan atau kasus mereka ditinjau ulang secara transparan tanpa penundaan," kata pernyataan itu.