REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dalam laporan hasil pengamatan militer, Jepang dinilai harus meningkatkan angkatan laut dan memperkenalkan pesawat tanpa awak atau drone.
Penambahan kekuatan militer tersebut karena adanya kehawatiran atas masalah dengan Cina dan Korea Utara. Dalam laporan BBC, Jumat (26/7), dokumen militer tersebut menyarankan unit yang bisa dikirim cepat ke pulau-pulau terpencil.
Peralatan yang mendeteksi tanda-tanda awal perubahan situasi keamanan dinilai juga diperlukan. Laporan itu muncul di tengah ketegangan situasi dengan Cina atas pulau sengketa.
Cina berselisih dengan Jepang atas pulau Senkaku atau Diaoyu. Jepang menguasai pulau tersebut tetapi kapal Cina berlayar keluar masuk wilayah perairan sejak akhir tahun lalu.
Korea Utara juga melakukan uji coba rudal jarak jauh pada Desember 2012 dan ditindak lanjuti dengan uji coba nuklir pada Februari 2013. Laporan internal tersebut merupakan bagian dari tinjauan pertahanan yang diperintahkan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Di bawah konstitusi pasca perang, Jepang tidak boleh menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan konflik kecuali dalam kasus pembelaan diri. Namun, Abe mengindikasikan ingin memperluas ruang lingkup kegiatan militer Jepang.
Pada akhir pekan lalu, Abe memenangkan kursi di majelis tinggi parlemen. Ini berarti dia bisa mengontrol parlemen dan dapat memperkuat kembali strategi pertahanan Jepang.