REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Dua pesawat maskapai Tiger Airways dan Silk Air jenis Airbus A230 yang sedianya mendarat di Changi Singapura terpaksa mendarat di Hang Nadim Batam. Pengalihan ini diakibatkan cuaca buruk yang melanda Singapura.
"Info yang kami dapat di Changi Singapura tengah dilanda hujan lebat dan sangat gelap," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Jumat.
Ia mengatakan, pesawat Tiger Airways dengan rute Guangzhou Cina-Singapura mendarat di Batam pukul 14.40 WIB. Sementara Silk Air melayani rute Kamboja - Singapura mendarat di Hang Nadim Batam pukul 14.50 WIB.
"Penumpang tetap di dalam pesawat dan tidak diizinkan turun. Pesawat akan segera terbang setelah cuaca di Singapura membaik," kata dia.
Ia mengatakan jumlah penumpang Tiger Airways tidak begitu penuh, sementara Silk Air penuh.
"Mereka sudah bekerjasama dengan sebuah perusahaan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam untuk melayani semua kebutuhan bila mereka mendarat," kata Suwarso.
Suwarso mengatakan belum mengetahui apakah akan ada pesawat lain yang mendarat di Batam bila cuaca di Singapura tidak memungkinkan untuk pendaratan.
"Kami belum tahu apakah ada pesawat lain yang akan mendarat. Biasanya kalau di Changi terjadi cuaca buruk, Hang Nadim selalu menjadi pilihan pendaratan sementara," kata dia.
Bandara Internasional Hang Nadim Batam memiliki panjang 4.025 kilometer sehingga memungkinkan semua jenis pesawat bisa mendarat.
Selain itu, jarak Singapura dengan Batam yang sangat dekat membuat Hang Nadim menjadi bandara alternatif pendaratan jika terjadi gangguan di Changi.