REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Penguasa Hamas di Jalur Gaza pada Jumat mengecam Mesir setelah pengadilan Kairo memerintahkan penahanan terhadap Presiden Mesir yang dikudeta Muhammad Mursi untuk diperiksa atas tuduhan bekerja sama dengan kelompok garis keras Palestina itu.
"Hamas mengecam tindakan itu karena didasarkan pada pemikiran bahwa gerakan Hamas adalah musuh," kata juru bicara Sami Abu Zuhri kepada AFP.
"Ini perkembangan berbahaya, yang menegaskan bahwa kekuasaan sekarang d Mesir diserahkan kepada pergolakan nasional dan bahkan menggunakan massa untuk menghadapi pihak lain, pertama terhadap Palestina," katanya.
Mursi akan diperiksa apakah ia bekerja sama dengan Hamas dalam serangan terhadap kantor polisi dan pembobolan penjara awal 2011, saat tahanan asal kelompok Islam dan narapidana melarikan diri dalam pemberontakan terhadap orang kuat Hosni Mubarak, kata laporan kantor berita Mesir MENA pada Jumat.
Kejahatan yang dituduhkan itu sedang diselidiki pengadilan Kairo, yang ditugaskan menetapkan bagaimana narapidana membobol penjara pada akhir Januari 2011, setelah muncul tuduhan bahwa kelompok Islam pimpinan Moursi berusaha membantu para penguasa Hamas Gaza.
"Kami meminta Liga Arab memikul tanggung jawab setelah perkembangan membahayakan ini dan juga menyeru rakyat Arab menyatakan sikap mereka sehubungan dengan perkembangan-perkembangan berbahaya yang menghasut terhadap perlawanan dan rakyat Palestina," tambah Abu Zuhri.