Jumat 26 Jul 2013 22:01 WIB

Bentrok Antar Pengunjukrasa di Mesir Lukai 38 Orang

Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Bentrokan antara penentang dan pendukung Presiden Mesir terguling Mohamed Moursi pecah di Shobra, Kairo utara, dan di kota Asiut, 375 kilometer selatan Kairo, Jumat petang, mencederai sedikitnya 38 orang.

Kementerian Kesehatan mengatakan, korban terluka akibat terkena lemparan batu dan bom molotov. Para korban telah dilarikan ke rumah sakit terdekat dan di beberapa lainnya dirawat di rumah sakit lapangan di Rabiah Adawiyah, tempat pendukung Moursi berunjuk rasa.

Dua kubu berseberangan itu melancarkan unjuk rasa pada hari yang sama, Jumat, di Kairo dan berbagai kota provinsi. Kubu pro tentara menyuarakan pemberantasan teroris, sementara pendukung Ikhwanul Muslimin menuntut pengembalian keabsahan Presiden Mursi.

Pendukung Moursi melancarkan unjuk rasa di lebih 30 tempat di Kairo termasuk Bundaran Al Nahdhah, Kairo barat, dan Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo timur yang didudukinya sejak Mursi digulingkan dalam kudeta militer awal bulan ini.

Adapun pendukung tentara berkonsentrasi di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo, dan Istana Al Ettihadiyah, Kairo timur, tempat presiden transisi, Adly Mansour berkantor. Selain di Kairo, unjuk rasa kedua kubu beseberangan juga digelar di berbagai kota provinsi.

Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan melakukan unjuk rasa secara damai.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement