Sabtu 27 Jul 2013 04:01 WIB

AS Ogah Sebut Penggulingan Mursi Sebagai Kudeta

Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Amerika Serikat memutuskan tidak menyebut penggulingan Presiden Mesir Mohamed Mursi sebagai kudeta, yang akan memaksa mereka membekukan bantuan militer senilai 1,5 miliar dolar, kata pejabat pada Jumat.

"Undang-undang tidak mengharuskan kami untuk menyatakan proses itu sebuah kudeta atau bukan dan hal itu bukanlah kepentingan nasional kami," kata seorang pejabat pemerintah senior kepada AFP, sebuah pertanda lebih jelas lagi bahwa Washington tidak akan memotong bantuan kepada Kairo.

"Kami akan bekerja sama dengan Kongres guna menentukan bagaimana cara terbaik untuk tetap membantu Mesir dalam sebuah perilaku yang akan mendorong pemerintah sementara Mesir untuk segera melakukan transisi ke arah yang stabil, demokratis, inklusif dan terciptanya sebuah pemerintahan sipil yang menghormati hak rakyatnya," kata pejabat itu.

Presiden AS Barack Obama mengatakan bahwa setelah penggulingan Mursi pada 3 Juli dia telah meminta peninjauan atas dampak hukum proses tersebut terhadap bantuan AS kepada Mesir, karena secara undang undang AS dilarang memberikan bantuan kepada negara yang pemimpinnya dikudeta, kecuali dalam kondisi krisis kemanusiaan.

Bantuan militer tahunan AS terhadap Mesir yang tercatat berjumlah 1,3 miliar dolar -- belum termasuk paket bantuan ekonomi-- menutupi sekitar 80 persen anggaran belanja perlengkapan militer Mesir setiap tahunnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement