Ahad 28 Jul 2013 13:19 WIB

Korban Tewas Capai 80, Kekerasan di Mesir Dikutuk Sekjen PBB

Ban Ki Moon
Foto: Antara/Wahyu Putro
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon mengutuk gelombang terbaru kekerasan di Mesir di mana setidaknya 80 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa dalam dua hari terakhir.

"Sekretaris Jenderal mengutuk keras munculnya kekerasan di Mesir yang telah menyebabkan sejumlah orang tewas dan ratusan luka-luka, menyusul protes pada Jumat dan Sabtu," kata kantor pers Ban dalam satu pernyataan Sabtu (27/7).

Menurut Kementerian Kesehatan Mesir, 72 orang tewas dan 292 terluka di Kairo, sementara delapan orang tewas dan sedikitnya 194 terluka di Alexandria.

Sekjen PBB meminta pihak berwenang Mesir untuk "bertindak dengan menghormati sepenuhnya hak asasi manusia, termasuk menjamin hak untuk kebebasan berbicara dan berkumpul."

Pada saat yang sama ia mendesak para demonstran untuk "untuk menahan diri dan menjaga sifat damai protes mereka."

Ban juga menegaskan kembali seruan sebelumnya bagi pembebasan segera Presiden Mohammed Moursi yang digulingkan dan delapan pemimpin Ikhwanul Muslimin, yang saat ini dalam tahanan militer Mesir atas tuduhan konspirasi dan pembunuhan.

Tentara Mesir menggulingkan Moursi, yang nyaris memenangkan pemilihan presiden yang bebas pertama negara itu Juni lalu dengan 51,7 persen suara, menyusul protes massal nasional terhadap pemerintahan presiden dari Ikhwanul Muslimin itu.

Keberadaannya saat ini masih belum diketahui, tetapi dia dikabarkan akan segera dipindahkan ke penjara Kairo di mana mantan pemimpin Mesir Hosni Mubarak ditahan.

Pada awal Juli, setidaknya 51 orang tewas dan 435 terluka dalam bentrokan di luar markas pasukan elit Pengawal Republik di Kairo di mana Morsi diyakini ditahan pada saat itu.

sumber : Antara/RIA Novosti-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement