PHNOM PENH -- Perdana Menteri Hun Sen yang telah berkuasa 28 tahun memberikan suara dimana pemungutan suara baru saja ditutup malam ini.
Pemilu kali ini dicurigai untuk memperpanjang kekuasaan salah satu kandidat utama, Perdana Menteri Hun Sen yang telah berkuasa selama 28 tahun.
Pemilu Kamboja juga diwarnai adanya dugaan kecurangan dalam pemungutan suara yang dikemukakan oleh kandidat lain sebagai oposisi.
Sebelumnya, pimpinan oposisi Sam Rainsy yang pulang ke Kamboja dari pelariannya di Perancis mengatakan, partainya Partai Penyelamatan Nasional Kamboja menemukan beberapa kecurangan, seperti misalnya, ada puluhan ribu nama pemilih yang dobel, yang memungkinkan sejumlah orang memberikan suara dua kali.
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement