Ahad 28 Jul 2013 20:18 WIB

Pemerintah Australia Didesak Lakukan Imunisasi Hepatitis

Red:
Imunisasi
Imunisasi

CANBERRA -- Pemerintah Australia diddesak untuk mempertimbangkan kembali kebijakan imunisasi Hepatitis B.

Otoritas kesehatan di Australia menggunakan Hari Hepatitis se-Dunia untuk menyerukan pemerinth ferdel dan negara bagian untuk memikirkan kembali kebijakan imunisasi karena meningkatnya jumlah penderita kanker hati dan penyakit liver.

CEO Hepatitis Australia, Helen Tyrell kepada program Pasific Beat Radio Australia penyakit itu merupakan epidemic global dan membutuhkan perhatian khusus. “Di Australia kami memiliki sekitar 218.000 orang yang hidup dengan kondisi Hepatitis B koronis," kata Tyrell.

Dia melanjutkan anggka itu juga bisa menunjukan kemungkinan sekitar 9 orang penderita hepatitis kronis untuk setiap satu orang dengan HIV. Secara global, menurutnya lebih dari 240 juta orang telah mengidap virus itu dan sekitar dua miliar orang  telah terpapar.

Hepatitis B disebut sebagai virus yang sangat menular. "Ini 50 sampai 100 kali lebih menular ketimbang HIV,” ujarnya.

Tyrrell mengatakan sekitar setengah dari populasi yang terinfeksi tidak menyadari mereka memiliki virus."Kami  kira ada sekitar 100.000 orang yang hidup dengan sadar terpapar  kronis Hepatitis B hanya di Australia,"jelasnya.

Hepatitis B juga dapat ditularkan antarmanusia melalui segala bentuk kontak darah ke darah dan melalui kontak seksual.

Penelitian terbaru Hepatitis Australia menunjukkan bahwa lebih dari setengah mereka yang disurvei yang berasal dari Asia Pasifik atau Afrika di mana Hepatitis B tersebar luas, tidak tahuada vaksin Hepatitis B dan mereka juga tidak tahu bahwa mereka berada pada risiko tertinggi infeksi. "Apa yang kita lakukan adalah untuk menyerukan kepada Pemerintah Australia untuk memikirkan kembali strategi imunisasi Hepatitis B, khususnya untuk memastikan bahwa mereka juga menjangkau keluarga yang berasal dari daerah prevalensi tinggi seperti Asia Pasifik untuk meningkatkan vaksinasi dalam komunita mereka di Australia," lanjutnya lagi.

Tyrrell mengungkapkan meski kemajuan untuk memastikan lebih bayi dan anak-anak yang divaksinasi terhadap virus, tapi penting buat pemerintah mendukung program uji coba untuk mendiagnosa lebih banyak orang.

Jika orang tidak terdiagnosis mereka tanpa sadar dapat menularkan virus kepada orang lain dan mereka juga berisiko lebih besar meninggal akibat komplikasi penyakit hati dan kanker hati. "Kematian akibat kanker hati di Australia meningkat lebih cepat daripada kanker lain dan Hepatitis B merupakan penyumbang utama dari tren itu," katanya.

Tyrrell menyebut hanya sedikt juga orang didunia dan sekitar 3 persesn di Australia yang bisa mengakses obat anti virus yang sangat mirip dengan yang diberikan kepada orang dengan HIV dan menyelematkan nyawa mereka. "Australia mungkin lebih maju dari banyak negara lain di Asia Pasifik, kami jelas dalam posisi yang lebih baik secara ekonomi dibandingkan banyak negara di kawasan Pasifik untuk mengatasi Hepatitis B," ungkapnya.

Tyrrell juga mengininkan Australia berbuat lebih banyak untuk membantu mitra regionalnya di kawasan Asia Pasifik terkait Hepatitis B di negara mereka. Bantuan itu diperlukan karena banyak orang dari kawasan itu datang ke Australia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement