Ahad 28 Jul 2013 20:01 WIB

AS Desak Mesir Menarik Diri dari Jurang Kehancuran

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
John Kerry
Foto: AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Amerika Serikat (AS) mendesak Mesir segera menarik diri dari jurang kehancuran. Apalagi setelah pasukan keamanan Mesir menembak lebih dari 70 orang pendukung Mursi.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), John Kerry yang berbicara dengan Wakil Presiden Mohamed El Baradei dan Menteri Luar Negeri Nabil Fahmy, mengatakan sangat prihatin dengan kasus penembakan pendukung Mursi. 

''Ini adalah momen penting bagi (rakyat) Mesir,'' kata Kerry Ahad (28/7).

Ia mengatakan revolusi yang dimulai dua tahun lalu belum juga berakhir dan terus mempengaruhi apa yang terjadi saat ini. Menurut Kerry, pemerintah Mesir memiliki kewajiban moral dan hukum untuk menghormati demonstrasi damai dan kebebasan berekspresi. 

Karena keduanya merupakan komponen penting menuju demokrasi inklusif untuk publik. AS, ujar Kerry, meminta kepada seluruh pemimpin Mesir dari berbagai kelompok politik segera bertindak untuk menolong negara mereka. 

Kerry mengatakan kini Mesir sedang berjalan mundur mendekati jurang kehancuran. Untuk itu, pemerintah selayaknya menggelar dialog politik dengan seluruh elemen masyarakat Mesir.

Guna menciptakan dialog itu, AS menegaskan agar pemerintah Mesir segera mengakhiri penahanan politik dan membebaskan pemimpin politik yang konsisten dengan hukum.

Bentrokan antara pasukan keamanan dan pendukung Presiden terpilih secara demokratis di Kairo Timur menyebabkan 72 orang tewas. Kepala Unit Trauma dan Pelayanan Darurat Kementerian Kesehatan, Khalid al Khatib mengatakan berdasar data terakhir total jumlah korban mencapai 72 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement