Ahad 28 Jul 2013 21:42 WIB

Ancaman Pembubaran tak Surutkan Warga Pendukung Mursi

Red:
Warga pendukung presiden terpilih Mursi
Warga pendukung presiden terpilih Mursi

KAIRO -- Pendukung bekas Presiden Mesir terpilih Mohammad Mursi terus melakukan aksi duduk di sekitar sebuah masjid di Kairo timur.

Lebih dari 100 orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamananSabtu kemarin, tapi puluhan ribu pendukung  Morsi terus melakukan protes. Mereka memperkuat barikade di dekat masjid Rabaa al-Adawiya untuk bersiap untuk menghadapi seserangan setelah menteri dalam negeri Mesir berjanji untuk mengakhiri demonstrasi mereka.

Demonstran menegaskan tidak akan bergeming, tetapi pihak Militer tak mau kalah akan menggunakan kekuatan untuk mengusir mereka jika diperlukan. Dilaporak aksi kekerasan terjadi secara sporadis semalaman hingga minggu (waktu setempat), termasuk di Terusan Suez.

Kekerasan yang terjadi di ibu kota mendapat kutukan dunia internasoinal, termasuk dari Amerika, pendukung utama dari militer Mesir.

Juru Bicara persaudaraan Muslim untuk Mursi, Gehad El-Haddad mengungkapkan para demonstran marah tapi “sangat menentang” menyusul peristiwa kemarin yang mengakibatkan kematian dan menyalahkan aksi petugas yang menembakan peluru. "Bagi kami, jika mati, kita bertemu pencipta kami dan kami melakukannya untuk tujuan yang benar ... Entah kita mati atau kita berhasil,” tegasnya.

Tuntut Jenderal Sisi mundur

Di  Rabaa al-Adawiya, ratusan demonstran menggelar demonstrasi mini untuk tetap bertahan.

Seorang professor sosiologi yang ikut aksi unjuk rasa ini mengatakan, ''Pada Jan 2011, (mantan presiden) Hosni Mubarak kuat, tetapi ia jatuh dengan cara damai. Insya Allah, Sisi akan jatuh dengan cara damai yang sama," ujarnya mengacu pada Komandan militer Jenderal Abdel Fattah al-Sisi yang memimpin kudeta penggulingan Morsi.

Kekerasan Sabtu dini hari adalah insiden paling berdarah sejak Mursi diturunkan paksa pada 3 Juli lalu menyusul demonstrasi besar besaran menentang pemerintahannya. Kekerasan sporadis terus terjadi  pada Ahad (28/7), termasuk di Port Said, di mana kantor berita MENA mengatakan 29 orang terluka dalam bentrokan di acara pemakaman pendukung Mursi yang tewas di Kairo.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement