REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Para pendukung presiden terpilih terguling Mohammad Mursi terus melanjutkan aksi protes di ibu kota Kairo, meskipun pasukan keamanan memerintahkan untuk mengakhiri aksi duduk dan segera membubarkan diri.
Situasi di Nasr City, Kairo Ahad pagi (28/7) relatif tenang, setelah bentrokan antara pasukan militer dan warga pendukung Mursi sejak Jum’at lalu di Kairo dan Iskandariah, menewaskan sedikitnya 74 orang. Sekitar seribu lainnya luka-luka.
Ikhwanul Muslimin mengatakan polisi dan pasukan militer menembak para demonstran yang tidak bersenjata di Nasr City, dimana para anggota Ikhwanul Muslimin telah berkemah selama beberapa minggu menuntut dikembalikannya Mursi ke kekuasaan.
Para pejabat Mesir menyangkal tuduhan itu dengan mengatakan polisi hanya melepaskan gas air mata dan justru demonstran pro-Mursi yang bertanggungjawab atas aksi kekerasan tersebut.
Saat ini Mohammad Mursi ditahan di sebuah tahanan militer rahasia sejak 3 Juli lalu. Para pejabat mengatakan mereka sedang menyelidiki tuduhan bahwa ia berkonspirasi dengan kelompok militan Palestina, Hamas.