REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memerintahkan audit nasional semua utang pemerintah. Hal itu dilakukan di tengah kekhawatiran penurunan ekonomi yang akan berdampak pada sektor keuangan. Pemerintah lokal di Cina berutang setelah krisis finansial global untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Audit terakhir yang dipublikasikan pada 2011 menunjukkan utang mereka mencapai 10,7 triliun yuan pada akhir 2010. Dalam laporan BBC, utang bisa mengancam pertumbuhan ekonomi Cina. Bahkan, ada kekahwatiran pemerintah lokal tidak sanggup membayar utang.
Kantor Audit Nasional (NAO) akan mengorganisasi agensi di seluruh negara untuk melakukan audit utang pemerintah. NAO mengatakan, mereka akan menunda semua proyek untuk melakukan audit, namun tidak memberi rincian atau jadwal audit tersebut. Pemerintah lokal berutang setelah krisis finansial global di mana otoritas Cina mengeluarkan stimulus keuangan 4 triliun yuan.
Berdasarkan Komisi Regulator Bank Cina, pemerintah lokal mengambil 80 persen penyaluran utang bank Cina pada akhir 2010. Sejumlah dana utang tersebut untuk membiayai proyek infrastruktur, seperti jalan dan rel kereta api. Meski untuk pembangunan ekonomi, namun sejumlah dana juga dialokasikan untuk properti.
Ada kekhawatiran, proyek tidak dapat dibiayai dalam jangka panjang. "Banyak proyek yang diinvestasikan, tidak akan menghasilkan seperti yang diperkirakan," ujar ekonom senior di Credit Agricole-CIB, Dariusz Kowalczyk.