Senin 29 Jul 2013 15:03 WIB

Ormas Islam Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil di Mesir

Din Syamsuddin
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ormas Islam di Indonesia mengecam kekerasan yang dilakukan oleh militer Mesir terhadap pendukung Mantan Presiden Muhammad Mursi.

"Kami mengecam kekerasan militer yang terjadi di Mesir," ujar Ketua PP Muhammadyah Din Syamsuddin didampingi puluhan pimpinan ormas Islam di Jakarta, Senin.

Pimpinan ormas Islam tersebut juga mendesak ditegakkannya hukum dan demokrasi dengan mengembalikan Muhammad Mursi menjadi Presiden Mesir karena terpilih secara demokratis.

"Kemudian kami meminta agar OKI, PBB maupun masyarakat internasional untuk tidak mengakui kudeta ilegal yang dilakukan oleh militer."

Ormas-ormas Islam tersebut juga mengutuk Amerika Serikat dan Israel yang mendukung kudeta ilegal itu.

"Apa yang terjadi di Mesir membawa dampak pada dunia Islam. Kami juga meminta agar Indonesia mengambil peran aktif tidak hanya melalui pernyataan-pernyataan," kata dia.

Sekjen Majelis Intelektual Ulama Indonesia Bactiar Nasir mengatakan Pemerintah Indonesia bisa mengambil langkah kreatif, apalagi Indonesia dan Mesir mempunyai kedekatan sejarah.

"Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir," kata Bachtiar.

Selain itu juga, sambung Bachtiar, ulama-ulama di dunia akan bergerak baik secara formal maupun informal.

Pernyataan sikap ormas-ormas Islam tersebut akan dikirim ke PBB dan OKI.

Lebih dari 130 orang tewas dan 1.000 lainnya luka-luka dalam bentrokan saat pendukung mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi menggelar aksi protes di Masjid Rabaa al-Adawiya seusai shalat Jumat, pekan lalu.

Panglima Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengimbau warga untuk menggelar aksi di seluruh kota guna menyatakan dukungan kepada militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement