CANBERRA -- Para peneliti mengungkapkan vaksin kanker yang digunakan untuk menolong seekor anjing kini bisa diuji cobakan untuk manusia.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh para peneliti dari Sydney's Kolling Institute yang pernah diuji coba terhadap 30 anjing penderita melanoma tingkat lanjut, kanker tulang dan kanker hati.
Hasilnya ditemukan vaksin itu bukan hanya memperlambat pertumbuhan tumor asli, tetapi juga membantu mencegah tumor berkembang. Salah seorang peneliti yang ikut mengembangkan vaksin, Chris Weir, mengatakan bahwa hasilnya sangat menjanjikan. “Saya memutuskan menggunakan anjing karena mereka memiliki tingkat keganasan tinggi dan karena dokter hewan menggunakan kemoterapi dan radiasi mengatasi kanker pada anjing, caranya mirik dengan penanganan kanker pada manusia,” jelasnya.
Dia berharap bisa menggunakan vaksin tersebut ke manusia setelah dokter hewan ada yang memvonis kesempatan hidup seekor anjing hanya 12 bulan, tapi nyatanya bisa sampai lebih dari dua tahun.
Vaksin tersebut dibuat menggunakan sel-sel dari tumor individu, menciptakan vaksin yang unik dan personal untuk setiap pasien anjing. Vaksin itu juga berisi bakteri yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel kanker. Hasil uji coba awal belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah karena para peneliti hendak mematenkan teknologi vaksin terlebih dahulu.
Onkologi medis dari Royal North Shore Hospital, Profesor Stephen Clarke, berharap bahwa studi klinis pada manusia akan dimulai dalam enam bulan sampai satu tahun mendatang. "Beberapa tahun terakhir, vaksin kanker menjadi harapan besar tetapi tidak ada benar-benar yang menghasilkan produk-produk klinis sehingga kita memiliki harapan kali ini," katanya.
Clarke meyakini para peneliti telah bekerja serius untuk pengembangan vaksin dengan cara merangsang reaksi kekebalan tubuh sehingga memiliki harapan tingggi.
Cerita sukse Sally
Mahasiswa Kedokteran Hewan, Jenny Millar mengetahui tentang penelitian itu saat anjingnya Sally, jenis kelpie didiagnosa kanker hati. Peliharaanya menderita kanker sebesar bola tenis di hatinya.
Tindakan operasi hanya mampu mengangkat sekitar 90 persen tumor Sally, tapi Millar ingin menghindari kemoterapi karena Sally berusia hampir 13 tahun. “Setelah operasi kami memberikan vaksin dan tentu saja, dua setengah tahun kemudian, Sally masih bersama kami," ungkapnya.
Millar mengatakan Sally sekarang menjadi anjing tua yang sehat berumur 15 tahun tanpa ada tanda terjadi kanker. Ahli onkologi hewan, Dr Miles Alexander telah menggunakan vaksin itu sejak tahun 2011 sebagai terapi tambahan untuk anjing dengan kanker. "Saya telah melihat tidak ada efek samping dan sejauh ini saya terdorong oleh pasien yang telah sehat di luar harapan saya dan menjaga kualitas besar kehidupan," katanya.