CANBERRA -- Laporan terbaru dari Institut Kebijakan Strategis Australia merekomendasikan agar pemerintah mendatang menyusun aturan terkait kebijakan keamanan cyber atau internet dalam waktu satu tahun. Karena saat ini sistem internet di seluruh Australia setiap harinya mendapat serangan dari peretas.
Tahun 2011-2012 ada lebih dari 400 insiden peretasan ke sistem pemerintah, menurut data Direktur Pertahanan Sinyal (DSD), yang memonitor IT. Pemerintah federal telah mengumumkan akan membentuk pusat keamanan cyber untuk memberantas ancaman peretas ke sistem digital Australia.
Tapi analis, Dr. Tobias Feakin khawatir Australia memiliki banyak kelemahan terutama dalam sistem yang dapat mengawasi infrastruktur internet didalam negeri.
Laporan itu menyatakan tantangan saat ini adalah pemerintah mendatang bisa menyusun kebijakan untuk mengatasi masalah ini ditahun pertama mereka berkuasa. "Kita mematok tenggat waktu 12 bulan setelah pemilu untuk memberi pemahaman kedaruratan kepada pemerintah yang mendatang," kata Dr. Feakin, salah satu penulis laporan tersebut.
Menurutnya kebijakan yang ada saat ini tidak sinkron dan tersebar disejumlah kementrian. "Yang belum dimiliki Australia adalah .. ide yang jelas mengenai lansekap di bidang internet yang saat ini belum terlalu jelas baik bagi pemerintah, publik maupun bisnis, jadi semua pihak bisa mendapat gambaran yang jelas mengenai keamanan internet di Australia mendatang" katanya.
Ia menambahkan bukan cuma keamanan informasi milik pemerintah saja yang harus dijaga dari serangan peretas di internet, tapi juga sektor lain. “Kita menerima email dengan semacam tautan ke situs yang mendorong anda memasukan data bank, data pribadi, yang mungkin bisa disalahgunakan untuk proses kejahatan,” katanya.
Peretas timbulkan kerusakan masif
Darren Pauli, editor Majalah SC, yang memberitahukan keamanan sistem internet juga meyakini sistem internet di Australia memang terancam serangan peretas. "Sangat jelas untuk mengatasi masalah ini aturan/ buku putih memang akan membantu."
Pauli mengatakan tingkat kerapuhan untuk diretas sangat beragam, baik sistem internet pemerintah maupun bisnis beresiko menjadi sasaran kerusakan serangan peretas.
Dr. Feakin mengatakan langkah yang bisa ditempuh Australia untuk meningkatkan pertahanan internetnya adalah dengan bekerja lebih dekat dengan mitra geopolitiknya.
"Amerika sudah meraih sukses dengan berdialog dengan Cina atau Jepang dan mitra lainnya di kawasan, dan Australia bisa belajar dari yang sudah dilakukan dan kesalahan Amerika.” katanya.