PHNOM PENH -- Pihak oposisi Kamboja mengatakan sedang mengumpulkan bukti terjadinya kecurangan suara yang luas dalam pemilu pada hari Minggu. Bukti-bukti itu akan diajukan secara resmi hari Rabu (31/7) besok.
Partai Rakyat Kamboja (CPP) pimpinan Perdana Menteri Hun Sen menyatakan telah memperoleh 68 dari 123 kursi di Parlemen, tapi hasil resmi belum diumumkan oleh pihak komisi pemilihan.
Tioulong Saumura, anggota parlemen yang baru terpilih sekaligus isteri dari Pemimpin Oposisi San Rainsy, mengatakan kepada Radio Australia, banyak calon pemilih dilarang memberikan suara dalam pemilu.
"Kecurangan pertama adalah banyak sekali orang yang tidak dapat memberikan suara, baik karena nama mereka dihapus dari daftar pemilih atau karena salah ejaan," katanya.
Saumura mengatakan, Oposisi CNRP akan mengajukan bukti kecurangan suara pada hari Rabu (31/7).
"Perolehan suara kami naik dari 29 kursi menjadi 55 kursi di parlemen. Hal ini sejalan dengan keinginan rakyat Kamboja bagi perubahan, maka kami tidak dapat mengkhianati keinginan ini," katanya.
Ia mengatakan, CPP belum merespon rekomendasi reformasi pemilu yang disusun Profesor Surya Subedi, Pelapor Khusus PBB bagi Hak Asasi Manusia di Kamboja.