REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Relawan Sosial Indonesia (IRSI) menyerukan penghentian aksi kekerasan yang telah mengakibatkan tragedi kemanusiaan akibat krisis politik di Mesir akhir-akhir ini.
Dalam penyataan pers yang ditandatangani oleh Pimpinan Pusat IRSI, Parni Hadi, Selasa, IRSI juga menyatakan belasungkawa kepada seluruh rakyat Mesir berkaitan dengan tewas dan luka-lukanya puluhan warga sipil akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh aparat militer.
IRSI juga mengutuk dan memprotes keras aksi militer Mesir terhadap masyarakat sipil karena tindakan tersebut bertentangan dengan Hukum Humaniter yang melindungi hak-hak masyarakat sipil dalam kondisi perang atau krisis dan mendesak pihak yang berwenang seperti PBB dan Liga Arab untuk segera mendorong perdamaian dan menghentikan pertikaian politik yang dapat mengakibatkan jatuhnya lebih banyak korban masyarakat sipil yang tidak berdosa.
Dalam siaran persnya IRSI juga mendorong lembaga-lembaga kemanusiaan untuk membantu para korban dan mengupayakan perdamaian di Mesir, termasuk juga mendorong agar pemerintah RI berperan aktif dalam upaya penyelesaian krisis kemanusiaan di negeri tersebut.
Menindaklanjuti seruan tersebut, IRSI sebagai himpunan relawan lintas suku, agama, ideologi dan profesi seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Dompet Duafa dan Pe?atuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) membuka pendaftaran relawan dokter, pengumpulan bantuan obat-obatan dan dana bagi para korban di Mesir.