Rabu 31 Jul 2013 00:00 WIB

Taliban Bobol Penjara Pakistan, Bebaskan 250 Tahanan

Pintu gerbang utama penjara di Dera Ismail Khan yang dibobol Taliban, Pakistan. Dalam serangan ini Taliban membebaskan 250 tahanan.
Foto: AP PHOTO
Pintu gerbang utama penjara di Dera Ismail Khan yang dibobol Taliban, Pakistan. Dalam serangan ini Taliban membebaskan 250 tahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR--Sejumlah anggota Taliban bersenjata berat membobol satu penjara Pakistan dalam serangan canggih. Dalam insiden itu mereka membebaskan hampir 250 tahanan, termasuk para militan, dan menewaskan 13 orang, kata beberapa pejabat.

Dengan bersenjata senapan, mortir, granat dan bom, kelompok Taliban menyerang penjara tersebut di kota Dera Ismail Khan. Mereka akhirnya melarikan diri bersama sejumlah narapidana setelah terjadi tembak-menembak selama tiga jam.

Serangan dilakukan pria-pria bersenjata terlatih yang menyamar berseragam polisi. Insiden itu meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan Taliban beroperasi di negara itu.

Mereka tampak dengan mudah menaklukkan polisi yang sedang bertugas di penjara. Ironisnya serangan terjadi beberapa jam sebelum Pakistan memilih kepala negara untuk menggantikan Asif Ali Zardari, yang mengakhiri masa tugasnya selama lima tahun.

Partai Zardari kalah dalam pemilihan umum pada Mei dan telah memboikot pemungutan suara Selasa. Mamnoon Hussain, sekutu dekat Perdana Menteri Nawaz Sharif meraih kemenangan dalam pemungutan suara itu.

Sedikitnya 248 tahanan meloloskan diri, enam di antaranya kemudian ditangkap kembali, kata pejabat senior pemerintah Mushtaq Jadoon kepada Televisi ARY. Jadoon menyebutkan sekitar 30 orang di antara mereka adalah dedengkot militan tersebut.

Malik Qasim, penasehat penjara untuk menteri besar Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian baratlaut Pakistan, membenarkan sebanyak 248 tahanan telah kabur.

Menurut dia, lima wanita tahanan dibawa oleh seorang anggota wanita polisi.

Lembaga Pemasyarakatan Pusat di Dera Ismail Khan sejauh ini mampu menampung hingga 5.000 tahanan. Sekitar 300-an orang tahanan adalah napi dalam kasus serangan-serangan atas pasukan keamanan dan pembunuhan sektarian.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement