REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negosiator dari Israel dan Palestina bertemu di Washington, Amerika Serikat (AS) untuk melangsungkan pembicaraan awal perundingan damai keduanya.
Dari pertemuan itu, keduanya sepakat untuk membuat perjanjian damai dalam sembilan bulan ke depan. Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan pertemuan lain antara kedua belah pihak akan dilakukan di wilayah Israel atau Palestina dalam dua pekan ke depan.
Pembicaraan itu akan memulai negosiasi resmi. Kerry menyatakan semua isu akan dirundingkan dalam pertemuan tersebut. "Semua itu akan dibahas di meja perundingan dengan satu tujuan sederhana: sebuah pandangan untuk mengakhiri konflik, mengakhiri klaim," kata Kerry dikutip BBC, Rabu (31/7).
Kerry mengatakan kedua pihak berkomitmen untuk melakukan negosiasi berkelanjutan dan substantif dalam isu pokok yang membelah negara. Dia berbicara dalam jumpa pers setelah dua hari pembicaraan antara Israel-Palestina di Washington.
Pembicaraan antara Israel-Palestina dimulai kembali pada Senin lalu setelah tiga tahun terhenti. Perundingan dimulai setelah Israel melepaskan lebih dari 100 tahanan Palestina.
Selama lima bulan terakhir, Kerry melakukan kunjungan resmi ke Timur Tengah hingga enam kali untuk mendorong kembalinya negosiasi damai. Mantan duta besar AS untuk Israel, martin Indyk ditunjuk sebagai utusan khusus AS untuk pembicaraan damai.