REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Polisi anti huru hara di Brasil menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan sekelompok kecil ekstremis yang mengobrak-abrik cabang dan toko-toko serta dealer mobil di pusat Sao Paulo.
Bentrokan itu meletus setelah sekitar 300 demonstran, menurut polisi, berbaris di lingkungan Pinheiros untuk memprotes Gubernur negara bagian Sao Paulo Geraldo Alckmin.
Para pengunjuk rasa, termasuk anggota kelompok anarkis Black Bloc, yang juga menuntut demiliterisasi polisi militer negara.
Seorang fotografer AFP mengatakan ia melihat salah seorang demonstran terluka oleh pecahan kaca.
Jumat lalu, polisi Sao Paulo polisi juga bergerak menghadapi 300 ekstremis yang merusak sekitar 10 bank dan membakar satu mobil berita televisi di kota itu.
Para pengunjuk rasa berpawai di kota untuk menunjukkan dukungan bagi demonstran di Rio de Janeiro, dimana ada beberapa protes terhadap Gubernur Negara Sergio Cabral.
Di Rio pekan lalu, sekitar 200 pengunjuk rasa berbaris ke dalam beberapa meter dari panggung pantai Copacabana di mana Paus Francis yang berkunjung menggelar satu upacara besar bersama dengan ratusan ribu kaum muda Katolik.