Rabu 31 Jul 2013 07:44 WIB

Iran Incar Posisi Kunci di Komite Perlucutan Senjata

Reaktor nuklir Iran di Bushehr, Iran selatan.
Foto: AP
Reaktor nuklir Iran di Bushehr, Iran selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Iran melancarkan kampanye untuk mendapatkan sebuah posisi kunci di komite Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi masalah perlucutan senjata dan keamanan internasional.

Keinginan Iran untuk menjadi salah satu anggota komite tersebut dikampanyekan di tengah kritik pedas dari Israel dan beberapa negara lainnya yang menuduh Teheran sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir.

''Iran akan berkompetisi dengan Kuwait untuk mendapatkan jabatan sebagai pelapor pada Komite I Majelis Umum PBB untuk sesi ke-68, yang akan dimulai pada bulan Oktober,'' kata para diplomat PBB.

Seorang pelapor bertugas menyusun laporan tentang berbagai proses yang sedang berjalan di komite beranggotakan 193 negara itu.

 

Seorang juru bicara pada kantor misi Iran untuk PBB, Selasa (30/7), membenarkan rencana Iran itu. Ketika ditanya mengapa Teheran tertarik untuk mendapatkan posisi pelapor, ia mengatakan,"Ini adalah sesuatu yang normal yang dilakukan oleh negara-negara anggota."

Komite I menjalankan tugas mempertimbangkan semua masalah menyangkut perlucutan senjata dan keamanan internasional, kerjasama dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional, serta prinsip-prinsip pengaturan perlucutan senjata dan pengaturan persenjataan.

Kekuatan-kekuatan Barat menuduh Iran sedang menjalankan upaya mengembangkan senjata nuklir. Teheran mengatakan program nuklir yang dijalankannya hanya ditujukan untuk menggerakkan listrik dan tujuan-tujuan damai lainnya.

Iran mengatakan sanksi-sanksi PBB yang dijatuhkan atas program nuklir dan peluru kendali balistiknya merupakan langkah yang tidak sah. karena itu, Iran menolak untuk mematuhinya.

sumber : Antara/Reuters

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement