Rabu 31 Jul 2013 08:29 WIB

Ini Penyebab Kecelakaan 'Kereta Maut' di Spanyol

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dewi Mardiani
Tabrakan kereta api. Ilustrasi.
Tabrakan kereta api. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SPANYOL -- Masinis kereta maut Spanyol, Francisco Jose Garzon Amo, dikabarkan sedang menelpon saat gerbong kereta yang dikendalikannya anjlok. Hal ini dikatakan oleh investigator di pengadilan Justice of Galicia.

Saat itu, kereta sedang melaju dengan kecepatan tinggi pula, pada 153 km per jam (95 mil per jam). Garzon adalah masinis dari perusahaan perkeretaapian negara, Renfe.

Para investigator kecelakaan telah membuka black-box kereta dan memperoleh data rekaman penyebab kecelakaan yang telah menyebabkan 79 orang meninggal ini. Beberapa saat sebelum terjadi kecelakaan, kereta berada pada kecepatan yang lebih tinggi, yaitu 192 km per jam (119 mil per jam).

Investigator juga mengatakan rem telah dijalankan sesaat sebelum tabrakan. Padahal batas kecepatan pada saat gerbong anjlok seharusnya yaitu 80 km per jam (49 mil per jam).

''Beberapa menit sebelum kereta keluar dari jalurnya, ia menerima panggilan pada telepon kerjanya untuk mendapatkan rute ke kota Ferrol,'' berdasarkan pernyataan resmi pengadilan seperti dilansir dari BBC. Dari isi percakapan dan suara latar belakangnya, terdengar bahwa ia sedang menelaah peta atau sebuah dokumen.

Garzon didakwa dengan tuduhan pembunuhan akibat lalai. Tetapi, saat ini belum dijatuhi hukuman pasti. Sementara, ia harus terus menjalani pemeriksaan dengan mendatangi pengadilan sekali dalam seminggu dan dilarang meninggalkan Spanyol tanpa izin.

Paspornya telah diserahkan pada hakim dan SIM keretanya telah dinonaktifkan. Di bawah kendali hukum Spanyol, statusnya, yaitu tersangka yang terlibat dalam pembunuhan karena lalai pada 79 orang. Ia juga mengakui kelalaiannya karena melajukan kereta terlalu cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement