Rabu 31 Jul 2013 19:19 WIB

AS akan Perluas Kekuatan Militer di Asia Pasifik

Red:
Pesawat Tempur AS
Pesawat Tempur AS

CANBERRA -- Sebuah majalah Amerika melaporkan bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat berencana mengirim pesawat jet tempur dan tanker ke Australia bagian utara tahun depan dan berencana mengirim pesawat ke Singapura, Thailand, dan India, serta kemungkinan akan menggunakan markas-markas yang sudah ada di Filipina, Indonesia dan Malaysia. 

Majalah Foreign Policy mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi AS untuk meningkatkan secara dramatis keberadaan pertahanan udaranya di kawasan Pasifik dan Asia Tenggara. 

Laporan tersebut mengutip komentar kepala USAF Operations di Pasifik, Jendral Herbert 'Hawk' Carlisle, yang dibuat di Washington minggu ini.

Dalam sebuah briefing media pagi, Ia dilaporkan berkata bahwa AS akan mengirimkan "[pesawat] tempur, tanker, dan, di suatu saat di masa depan, mungkin pengebom, dengan menggunakan sistem rotasi" ke Darwin.

Dilaporkan bahwa Jendral Carlisle berkata pesawat akan berangkat ke markas RAAF di Darwin, kemudian dirotasi ke markas RAAF Tindall di dekat Katherine, sekitar 300 kilometer sebelah selatan dari ibukota Northern Territory. 

Ia berkata USAF tidak berencana membangun banyak infrastruktur di Asia Tenggara untuk mendukung garnisun-garnisun AS permanen. Alih-alih, USAF berencana menggunakan landasan-landasan dan sumber daya militer yang sudah ada di kawasan tersebut. 

Saat ini, kontingen-kontingen US Marines telah dirotasi di Northern Territory secara tahunan. 

Majalah tersebut menyatakan bahwa Jendral Carlisle berkata USAF akan menggunakan platform-platform paling mumpuni untuk rencana rotasi Pasifik tersebut. Ini bisa jadi termasuk F-22 Raptor, F-35 Joint Strike Fighter dan B-2 Stealth Bomber dalam jumlah besar. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement