Kamis 01 Aug 2013 11:33 WIB

Peneliti: Hormon Testosteron Bisa Cegah Kerapuhan

Red:
Profesor Ken Ho, pakar endrikonolog
Profesor Ken Ho, pakar endrikonolog

CANBERRA -- Peneliti Australia meyakini mereka berhasil menemukan cara untuk kerapuhan pada masa lansia.

Penelitian yang dilakukan di Institute Garvan Sydney, menunjukkan dosis kecil testosteron yang diberikan ke liver atau hati bisa mencegah kelemahan fungsi otot terkait dengan penyakit penuaan dan banyak penyakit kronis lainnya.

Melemahnya tubuh dilihat sebagai bagian dari penuaan dan memiliki implikasi besar terhadap kesehatan masyarakat. Pakar Endokrinolog, Profesor Ken Ho mengungkapkan skala disfungsi yang timbul akibat dari pengecilan otot sekarang bisa dicegah. “Penuaan itu adalah proses yang komplek, tapi salah satu konsekuensi penuaan adalah kerapuhan dan kerapuhan muncul dari hilangnya kemampuan otot,” jelasnya.

Temuan yang dipublikasikan di European Journal of Endocrinology menunjukan bentuk Kristal testosteron yang diambil langsung sampakan ke hati tanpa bersentuan dengan darah dan organ lainnya.

Cara terbaru gunakan testosteron

Manfaat terapi testosteron sebanding dengan efek sampingnya. Terlalu banyak penggunaannya pun bisa meracuni hati, kerusakan otot jantung, menyebabkan agresi dan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan.Para peneliti percaya cara baru ini membuat orang orang mengambil manfaat dari testosterone dan bakal mengenyampingkan efeknya. "Penemuan kami benar-benar cukup sederhana," kata Profesor Ho.

“Ini cara baru menggunakan hormon tua,” tambahnya lagi.

Hati mematoblis testosteron hingga tidak ada bagian dari hormone itu tumpah sampai ke sirkulasi perifer.

Profesor Ho  berpendapat merangsang  sintesis protein sama hasilnya seperti yang dicapai cara lain dengan metode yang beresiko. Sekarang penelitian yang lebih besar diperlukan untuk menyelidiki efek jangka panjang testosteron pada massa otot dan fungsinya.

Manfaat bisa sangat banyak buat orang orang, termasuk pasien dengan penyakit ginjal kronis.

Mengurangi otot pada orang tua yang lemah juga bisa mencegah dan mengurangi fraktur osteoporosis.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement